Tampilkan postingan dengan label tips. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label tips. Tampilkan semua postingan

Minggu, 26 September 2021

Sudut Pandang Berbeda, Hasil pun Berbeda

JANGAN PERNAH MENAGIH HUTANG

Seorang ayah berpesan pada kedua anaknya,
Ingat 2 hal ini ya..

Pertama, jangan pernah kamu menagih piutang
Kedua,  jangan pernah tubuhmu terkena terik matahari secara langsung

5 tahun berlalu setelah sang ayah wafat,
Sang ibu datang menengok anak sulungnya 

“Wahai anak sulungku kenapa kondisi bisnismu demikian?”

Si Sulung menjawab : 
“Saya mengikuti pesan ayah bu…
Ayah bilang,  Saya dilarang menagih piutang kepada siapapun sehingga banyak piutang yg tidak dibayar dan lama² habislah modal saya..
Terus ayah melarang saya terkena sinar matahari secara langsung dan saya hanya punya sepeda motor, itulah sebabnya pergi dan pulang kantor saya selalu naik taxi, beginilah akhirnya"

Sang ibu merenung, 
lalu sang ibu pergi ke tempat si bungsu ,ternyata si bungsu sekarang menjadi orang sukses, 

Sang ibu pun bertanya “Wahai anak bungsuku, hidupmu sedemikian beruntung, apa rahasianya…?”

Si bungsu menjawab : 
“Ini karena saya mengikuti pesan ayah bu..
Pesan yg pertama saya dilarang menagih piutang kepada siapapun. Oleh karena itu saya tidak pernah memberikan hutang kepada siapapun tetapi saya beri sedekah sehingga modal saya menjadi berkah”.

Pesan kedua saya dilarang terkena sinar matahari secara langsung, karena saya hanya punya motor, saya selalu berangkat sebelum matahari terbit dan pulang setelah matahari terbenam, sehingga para pelanggan tahu toko saya buka lebih pagi dan tutup lebih sore”.

Mindset atau cara pandang yang berbeda, memberikan hasil yang berbeda pula.

#NasehatDiri
#InspirasiHidup

Jumat, 24 September 2021

tips mengatasi anak tantrum

Inilah yang kami lakukan dgn anak pertama kami Ghazi. Bukan gak punya duit untuk mnuruti kemauannya,,,

::perlu di praktekkan ketika anak merengek memaksakan kehendaknya🤔🤔🤔🤔

Mendengar ocehan orang lain itu memang kadang-kadang bikin panas kuping::

Namun hidup ini bukan buat menyenangkan orang lain.

Kitalah yang bertanggung jawab atas hidup kita sendiri, betul?

Ketika anak saya yang sulung sedang tantrum, menangis, merengek, lalu menjatuhkan dirinya sendiri ke tanah
Saya hanya melihatnya sembari menunggunya, 

menawarkan air minum untuknya, sambil sesekali bertanya: "sudah belum?", "Sudah mau bangun?", "Oke papa tunggu ya"

Sedangkan istri saya senyum-senyum sembari mengambil foto
Lucunya, orang yang lalu lalang di sekitar kami seolah menyindir, nyinyir, berbicara sok tahu:

"Itu anak di tolongin dulu kek.."
"Duh kasian, minta apa sih? Mainan? Diturutin dong, kok dibiarin gitu sih..."

"Kejam nih orang, anaknya dibiarin gitu aja, malah di foto-foto pula.."
...dan semacamnya

Kami tetap tenang, sambil menunggu anak kami yang berusia 2,5 tahun ini bangkit sendiri

Dalam proses ini jangan ada kontak mata dengan si anak, jangan di tinggal, tetap Awasi
Mengapa...?

Karena tantrum itu artinya si anak sedang belajar mengendalikan diri, agar dia mampu mengelola emosi.

Menuruti kemauannya tidak akan menyelsaikan masalah, karena menjadi tidak jelas, akan jadi serba salah semuanya.

Ini juga mengajarkan tidak semua yang diinginkannya di dunia bisa teralisasi, juga bukan karena ortunya rezeki itu ada.

Setelah dia bangkit, barulah sejajarkan posisi tubuh dengannya, minta dia mengatakan dengan jelas apa keinginannya.

Alhamdulillah dengan penanganan tantrum yang benar, anak kami tidak terlalu sering begini, dia telah belajar bahwa tidak semua keinginannya bisa terwujud saat itu juga, dia belajar untuk mengendalikan emosi, dia sadar bukan begitu caranya meminta sesuatu

Jadi jika kelak anak Anda tantrum, biarkan saja sambil diawasi, tenangkan saja, sembari tanyakan apakah sudah mau menyelsaikan rengekannya.

Klu anak2 mimin sih, gak sampe guling2 gitu, tapi kalu merengek minta jajan. Suruh dia buat sesuatu dulu misalnya mandi dulu, makan dulu, atau tidur siang dulu, atau solat dulu. 

Tapi janji harus ditepati klu dia sudah lakukan. Kalau dia nggak mau melakukan, ya gak dapat apa yg diinginkan!

Tapi proses pendidikan tidak semudah dan semulus itu, serba dilematis ketika pihak keluarga lain terutama nenek dan keluarga lain yang ikut Campur!

Too many Cooks Spoil the Broth - Terlalu banyak koki yang masak bisa merusakkan makanan itu sendiri jadi gak jelas rasa dan adukan bumbunya. Begitu juga dalam mendidik anak-anak. Bisa terganggu dengan adanya orang ketiga.

Salam Cemerlang 😊🙏
Source : momsharing