Berisi materi yang berkaitan dengan anak usia dini terutama untuk TK (Taman Kanak-kanak) karena mengandung pembelajaran bermakna dan menyenangkan. Sangat cocok untuk guru,orang tua murid dan praktisi pendidikan anak usia dini
Kamis, 14 Oktober 2021
Jumat, 08 Oktober 2021
Tindakan Aksi Nyata Modul 3.2 Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya
Pemanfaatan Aset Sekolah untuk Menanamkan Perilaku Hidup Bersih bagi Anak Usia Dini Melalui Program 'SASIH'
disusun oleh Noviyanti, S.Pd.I
CGP Angkatan 2 Kabupaten Cianjur
Latar Belakang
Pendidikan Anak Usia Dini menurut UU No. 20 Tahun 2003 Pasal 1 adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
Masa anak usia dini disebut juga dengan golden age karena pada tahap inilah perkembangan otak menempati posisi yang paling pesat yakni mencapai 80% perkembangan otak. Oleh karena itu, pemberian pendidikan terutama kebersihan dan kesehatan pada anak usia dini sangat baik dilakukan. Karena anak usia dini memiliki kemampuan memori yang kuat sehingga pendidikan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) akan berpeluang besar menjadi suatu kebiasaan di tahapan kehidupan selanjutnya.
Anak usia dini akan tumbuh dan berkembang secara optimal jika berada dalam lingkungan yang mendukung baik di lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat. Sekolah TK memiliki aset yang dapat diberdayakan sehingga menjadi sasaran strategis untuk menanamkan nilai-nilai positif kepada anak usia dini serta memperkenalkan dan membiasakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Program sekolah sudah dirancang sedemikian rupa agar dapat menanamkan kebiasaan PHBS. Beberapa program sekolah sudah berhasil dilaksanakan dengan memberdayakan aset sekolah. Lingkungan yang bersih dan nyaman; sarana prasarana kebersihan dan kesehatan yang memadai; pemeriksaan pertumbuhan anak secara rutin; pemberian makanan tambahan; dan kurikulum pembelajaran yang memetakan PHBS sebagai salah satu materi pembelajaran pada anak usia dini.
Berdasarkan hal tersebut, saya merancang sebuah program 'SASIH' (SAdar berSIH) yang akan mendorong murid melakukan pola hidup bersih melalui kegiatan menjaga kebersihan diri dan lingkungan sekitarnya sehingga menjadi suatu pembiasaan.
Tujuan
1. Memberdayakan aset sekolah dengan menggunakan pendekatan berbasis aset (Asset Based Thinking)
2. Murid memiliki kesadaran untuk selalu menjaga kebersihan diri dan lingkungan sekitarnya tanpa harus dipaksa
Tolak Ukur
1. Murid dapat menjaga kebersihan diri
2. Murid dapat menjaga kebersihan lingkungan sekitarnya baik di sekolah atau di rumah
Lini Masa Tindakan yang Dibutuhkan (BAGJA)
Saya merancang program ini bertepatan dengan kegiatan pembelajaran bertema Kebutuhanku sub tema Keamanan, Kebersihan dan Kesehatan (K3) sehingga program yang dirancang sesuai dengan kegiatan pembelajaran. Saya sudah mendiskusikan program bersama kepala sekolah dan guru pada hari jumat, 1 Oktober 2021 dan teknis pelaksanaan dimulai hari Senin, 4 Oktober 2021 s/d Jumat, 8 Oktober 2021 dengan ketentuan pembelajaran tatap muka hari senin (4 Oktober 2021) dan rabu (6 Oktober 2021) sedangkan hari lainnya murid lebih banyak beraktivitas di rumah dengan bimbingan orang tua dan guru (melalui grup whatsapp).
Dukungan yang dibutuhkan
1. Aset yang dimiliki sekolah dan alat pendukung yang dibutuhkan terutama di bidang kebersihan
2. Pihak-pihak yang mendukung jalannya kegiatan yaitu kepala sekolah, guru, para orang tua murid dan para murid. Dukungan dari kepala sekolah dan rekan sejawat dibutuhkan untuk kelancaran aksi supaya bisa diterapkan di kelas lainnya. dan juga dukungan orang tua dalam memantau dan membimbing anaknya di rumah
Hasil dari aksi nyata yang dilakukan
1. Mendapat izin dari kepala sekolah untuk menyelenggarakan program SASIH
2. Mengkomunikasikan program SASIH kepada rekan guru dan orang tua murid
3. Terjalin kolaborasi yang efektif antara guru dan orang tua murid untuk pelaksanaan program SASIH dan selalu menjalin komunikasi aktif tentang perkembangan murid
4. Murid antusias melaksanakan program ini terbukti dari semangat tinggi untuk melakukan kegiatan kebersihan baik di kelas maupun di rumah
5. Murid dapat menjaga kebersihan diri dan lingkungan sekitarnya secara sadar tanpa harus dipaksa.
Berdasarkan hasil komunikasi guru dan orang tua murid yang menyatakan anaknya dapat menjaga kebersihan di rumah tanpa harus dipaksa, meski kadang perlu diingatkan dengan nasihat yang baik. Sedangkan di kelas, pembiasaan kebersihan sudah diterapkan sejak awal tahun ajaran baru namun terkadang masih ada murid yang kurang menjaga dan harus diingatkan. Dengan program SASIH, semakin banyak murid yang mengetahui arti penting menjaga kebersihan dan mulai terlihat perubahan signifikan pada murid untuk senantiasa menjaga kebersihan diri dan lingkungan sekitarnya.
Pembelajaran yang didapat :
Faktor pendukung keberhasilan :
1. Dukungan kepala sekolah dan guru untuk pelaksanaan program SASIH
2. Program sekolah tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat sudah berjalan, sehingga semakin memperkuat tujuan tercapainya program SASIH
3. Dukungan dan kerjasama orang tua murid dalam membimbing murid
4. Antusias para murid untuk menjaga kebersihan diri dan lingkungan
Faktor penghambat yang didapat :
1. Pelaksanaan program hanya 1 minggu. Alangkah lebih baik jika waktunya bisa lebih lama misal 2 minggu agar perilaku hidup bersih lebih tertanam dalam diri murid
2. Keterbatasan tatap muka disebabkan masih dalam kondisi pandemi COVID-19
Rencana perbaikan untuk pelaksanaan di masa mendatang
1. Pada saat merancang program perlu memperhatikan waktu yang dibutuhkan secara cermat
2. Menjaga kebersihan diri dan lingkungan dijadikan sebagai aturan/kesepakatan kelas yang disetujui bersama antara guru dan murid. Artinya ada tambahan 1 poin aturan kesepakatan kelas
Gambar di atas adalah kesepakatan kelas pada saat awal masuk sekolah. Lalu ditambahkan 1 poin kesepakatan kelas yaitu menjaga kebersihan diri dan lingkungan
3. Untuk evaluasi kegiatan dapat dilakukan pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung dan hasil diskusi bersama orang tua
Dokumentasi kegiatan
Gambar diskusi guru dan murid tentang kegiatan main yang akan dilakukan yaitu kerja bakti membersihkan kelas. Murid diberi kebebasan untuk memilih membersihkan area/tempat yang diinginkan
Klik link video kegiatan SASIH pada saat di rumah
Langganan:
Postingan (Atom)